Rabu, 22 Februari 2012

FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA




A.    PENGANTAR
Manusia adalah makhluk yang mampu yang mampu mengembangkan diri.kemampuan ini menyebabkan berpeluang untuk membentuk dirinya baik secara fisik maupun secara mental.dengan cara mengatur kadar dan komposisi makan dan minuman dengan disertai latihan yang teratur,fisik manusia dapat dibentuk.
Sebaliknya manusia pun memiliki potensi mental untuk dikembangkan.berbagai potensi mental yang terangkum dalam aspek kognisi,emosi,dan konasi dapat dikembangkan manusia untuk menjadi mahkluk yang berperadapan (homo sapien).peningkatan dan pengembangan diri ini menyebabkan manusia memiliki tingkat peradapan yang berbeda dan mengarah maju dari zaman ke zaman.kemajuan peradaban manusia ini terlihat dari adanya periodisasi sejarah umat manusia.
Manusia memiliki berbagai potensi atau sumber daya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.sumber daya ini pada dasarnya baru merupakan kemungkinan layaknya lembaga atau benih pada tumbuh-tumbuhan.hasilnya baru akan terlihat apabila potensi tersebut dapa disalurkan melalui pengarahan,bimbingan maupun latihan yang terarah,teratur dan sinambung.

B.     FILSAFAT PENDIDIKAN dan KEPRIBADIAN
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tertentu berbeda dari zaman ke zaman.sifat bentuk dan arahannya tergantung pada kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat masing-masing.
Dimasyarakat tradisional,peningkatan kualitas sumber daya manusia masih terbatas pada aspek-aspek tertentu,yang erat kaitannya dengan tradisi setempat.namun yang jelas,peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup dan kepribadian masing-masing.dalam pengertian sederhana,filsafat diartikan sebagai kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang,masyarakat,atau bangsa.kondisi ini dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat ataupun oleh usaha yang terprogram.namun demikian sesederhana apapun,pembntukan itu tak lepas dari peran pendidikan.pendidikan,menurut Hasan Langgulung,pada prinsipnya dapat dilihat dari dua sudut pandang : individu dan masyarakat.
Dilihat dari sudur pandang individu,pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan menghubungkan potensi individu.sementara dari sudut pandang kemasyarakatan,pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda,agar nilai-nilai budaya tersebut dapat terpelihara.dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya dan kepribadian suatu masyarakat,betapa sederhananya masyarakat tersebut.
Hal ini dapat dilihat ketika tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan dalam masyarakat,dari generasi ke generasi berikutnya.pelestarian nilai-nilai budaya tersebut,bagaimanapun hanya akan mungkin terlaksana apabila ada pendukungnya secara sinambung dari generasi ke generasi.hubungan ini tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut data menularkannya kepada generasi penerusnya.
Transfer nilai-nilai budaya yang paling efektif adalah melalui proses pendidikan.dalam masyarakat modern,proses pendidikan tersebut didasarkan pada suatu system yang sengaja dirancang sebagai suatu program pendidikan secara formal.oleh sebab itu,dalam penyelenggaraannya dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Menurut Hasan Langgulung,pendidikan mencakup dua kepentingan utama,yaitu pengembangan potensi individu dan pewarisan nilai-nilai budaya.kedua hal ini berkaitan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa itu masing-masing.dengan kata lain,system pendidikan bagaimanapun sederhananya mengandung karakteristik tentang jati diri atau pandangan hidup masyarakat atau bangsa yang membuatnya.
Pandangan hidup yang merupakan jati diri ini berisi nilai-nilai yang dianggap sebagai sesuatu ang secara ideal adalah benar.dan nilai kebenaran itu sendiri berbeda antara masyaakat atau bangsa yang satu dengan yang lainnya.nilai-nilai kebenaran yang idealis ini disebut sebagai filsafa hidup yang dijadikan dasar dalam penyusunan system pendidikan.selain itu nilai-nilai tersebut juga sekaligus dijadikan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan system pendidikan dimaksud.
Dengan demikian,antara rantai hubungan itu terlihat pada perincian sbb :
1.      Setiap masyarakat atau bangsa memiliki system nilai ideal yang dipandang sebagai sesuatu yang berat.
2.      Nilai-nilai tersebut perlu dikembangkan sebagai suatu pandangan hidup atau filsafat hidup mereka.
3.      Agar nilai-nilai tersebut dapat dipelihara secara lestari,perlu diwariskan kepada generasi muda.
4.      Usaha pelestarian melalui pewarisan ini efektifnya melalui pendidikan.
5.      Untuk menyelaraskan pendidikan yang diselenggarakan dengan muatan yang terkandung dalam nilia-nilai yang menjadi pandangan hidup tersebut,maka secara sistematis program pendidikan harus menempatkan nilai-nilai tadi sebagai landasan dasar,muatan,dan tujuan yang akan dicapai.
Pandangan ini dapat diangkat dari sejumlah system pendidikan diberbagai Negara yang menggambarkan hubungan filsafat bangsa dengan tujuan pendidikan yang akan dicapainya.sejak zaman Yunani kuno,hubungan seperti itu telah diterapkan.setidak-tidaknya ada dua Negara yang menampilkan sisi pandang yang berbeda yaitu Sparta dan Athena.Sparta berpandangan bahwa pendidikan yang benar apabila dapat membentuk manusia yang sehat dan kuat secara fisik,sedangkan Athena yang berpandangan bahwa pendidikan yang ideal adalah yang dapat membentuk manusia yang harmonis.
Bila pendidikan dikembalikan pada fungsinya sebagai usaha untuk mengembangkan potensi individu dan sekaligus sebagai usaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya,maka pendidikan juga menyangkut pembentukan kepribadian.pendidikan berkaitan dengan usaha untuk mengubah sikap dan tingkahlaku.sedangkan kepribadian berhubungan dengan pola tingkahlaku.
Setidak-tidaknya,kepribadian dapat dilihat dari empat aspek muatannya.Pertama aspek personalia,yaitu kepribadian dilihat dari pola tingkah laku lahir dam batin yang dimiliki seseorang.Kedua aspek individualitas,yakni karakteristik atau sifat-sifat khas yang dimiliki seseorang,sehingga dengan adanya sifat-sifat ini seseorang secara individu berbeda dengan yang lainnya.Ketiga aspek mentalitas,sebagai perbedaan yang berkaitan dengan cara berpikir.mentalitas sebagai gambaran pola pikir seseorang.Keempat aspek identitas,yaitu kecenderungan seseorang untuk mempertahankan sikap dirinya dari pengaruh luar.identitas merupakan karakteristik yang menggambarkan jati diri seseorang.
Berdasarkan keempat aspek tersebut, terlihat bagaimana hubungan antara pendidikan dan pembentukan kepribadian,dan hubungannya dengan filsafat pendidikan yang bersumber dari nilai-nilai budaya sebagai pandangan hidup suatu bangsa.

C.    FILSAFAT PENDIDIKAN dan SUMBER DAYA MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang memiliki beberapa potensi bawaan.dari sudut pandang yang dimiliki itu,manusia dinamai dengan berbagai sebutan.dilihat dari potensi inteleknya manusia disebut homo intelectus.manusia juga disebut sebagai homo faber,karena manusia memiliki kemampuan untuk membuat barang atau peralatan.kemudian manusia pun disebut sebagai homo sacinss atau homo saciale abima,karena manusia adalah mahkluk bermasyarakat.di lain pihak manusia juga memiliki kemampuan merasai,mengerti,membeda-bedakan,kearifan,kebijaksanaan,dan penetahuan.atas dasar adanya kemampuan tersebut,manusia disebut homo sapiens .
Filsafat pendidikan,seperti dikemukakan oleh Imam Barnadib,disusun atas dua pendekatan.pendekatan pertama bahwa filsafat pendidikan diartikan  sebagai aliran yang didasarkan pada pandangan filosofis tokoh-tokoh tertentu.sedangkan pandangan ke dua adalah usaha untuk menemukan jawaban dari pendidikan beserta problem-problem yang ada yang memerlukan tinjauan filosofis.
Dari pendekatan pertama,terkait dengan kualitas potensi manusia,terdapat tiga aliran filsafat.pertama,aliran natularisme,yang menyatakan bahwa manusia memiliki potensi bawaan yang dapat berkembang secara alami,tanpa memerlukan bantuan dari luar.secara alami manusia akan bertambah dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing.tokoh aliran ini adalah Jean Jacques Rosseau.
Kedua aliran empirisme.menurut aliran ini manusia bertumbuh dan berkembang atas bantuan atau karena adanya intervensi lingkungan.tokoh aliran ini adalah Schopenhauer.
Ketiga aliran konfergensi.yang memiliki pandangan gabungan antara empirisme dan naturalism.menurut aliran ini,manusia secara kodrati memang telah dianugrahi potensi yang disebut bakat.namun selanjutnya agar potensi itu dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik,perlu adanya pengaruh dari luar berupa tuntunan dan bimbingan melalui pendidikan.tokoh aliran ini adalah Jhon Locke.
Ketiga aliran tersebut kemudian menjadi dasar pemikiran tentang manusia dalam kaitan dengan problema pendidikan.namun kemudian,Kohnstamm menambahkan factor kesadaran sebagai factor ke empat.dengan demikian menurutnya selain factor dasar (natur) dan factor ajar (empiri),yang kemudian dikonvergensikan,masih perlunya factor kesadaran individu.
Menurutnya walaupun manusia memiliki bakat yang baik,kemudian dididik secara baik pula,maka hasilnya akan menjadi lebih baik bila ada motivasi intrinsic dari peserta didik itu sendiri.Kohnstamm,melihat bahwa factor lingkungan belum dapat memberi hasil yang optimal bila tidak disertai dorongan dari dalam diri peserta didik.pendapat ini dapat dilihat sebagai temuan yang memperkaya pemikiran tentang manusia dalam kaitannya dengan pendidikan.
Keempat tokoh tersebut telah mengangkat latar belakang potensi manusia.kecuali J.J Rousseau,ketiga tokoh berikutnya seakan menyatu dalam pendapat bahwa potensi manusia dapat diintervensi oleh pengaruh lingkungan.kenyataan ini antara lain,dapat dirunut dari sejumlah kasus manusia srigala yang pernah terungkap.
Lyotard dan Senguin pernah menemukan bocah yang sejak bayi dipelihara oleh sekelompok serigala.ternyata bocah tersebut dalam kesehariannya hidup mengikuti perilaku serigala yang menjadi lingkungan hidupnya.kasus yang dijumpai oleh kedua tokoh ini terjadi di hutan Prancis selatan sekitar abad ke – 18 selanjutya,di india kasus serupa pun pernah ditemui.kemudian bocah asuhan serigala itu diselamatkan dan dididik dilingkungan hidup manusia.

Seperti yang dikatakan Imam Barnadib,bahwa filsafat pendidikan sebagai system dapat dilihat dari dua pendekatan.pendekatan pertama sebagai pendekatan filosofis,sebagaiman telah diuraikan terdahulu.dalam pandangan ini terungkap bahwa konsep pendidikan dalam berbagai aliran itu mengakui bahwa manusia memiliki potensi untuk dididik.
Selanjutnya pendekatan kedua adalah filsafat pendidikan dilihat dari sudut pandang pendidikan.berdasarkan pendekatan ini,filsafat pendidikan merupakan usaha untuk menemukan jawaban tentang pendidikan dan problema-problema yang ada yang memerlukan tinjauan filosofis .dalam pandangan ini,filsafat pendidikan menjadi tumpuan bagi penyesunan system pendidikan.
Menurut Hasan Langgulung,pendidikan dalam hubungannya dengan individu dan masyrakat,dapat dilihat dari bagaimana garis hubungannya dengan filsafat pendidikan dan sumberdaya manusia.dari sudut pandang individu,pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu,sebaliknya dari sudt pandang kemasyrakatan,pendidikan adalah sebagai pewaris nilai-nilai budaya.
Dalam pandangan ini pendidikan mengemban dua tugas utama,yaitu peningkatan potensi individu,dan pelestarian nilai-nilai budaya.manusia sebagai mahkluk berbudaya dan hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri.budaya itu kemudian meningkat sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta budaya itu.
Tingkat perkembangan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh tingkat kualitas sumber daya manusia yang menjadi pendukung nilai-nilai budaya tersebut.pada masyarakat yang masih memiliki kebudayaan asli,berbeda dengan masyarakat yang memiliki kebudayaan campuran.
Kemajuan peradapan manusia sebagian besar ditentukan oleh IPTEK.makin tinggi tingkat penguasaan IPTEK,makin maju pula perdapan suatu bangsa.juga tingkat kualitas sumberdaya manusianya.salah satu sarana yang paling efektif dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya anusia adalah pendidikan.

Sejalan dengan tujuan tersebut,disusunlah suatu system pendidikan yang layak dan serasi dengan tujuan pengembangan sumberdaya manusia sebagai pendukung nilai-nilai budaya bagi peningkatan kemajuan peradapan yang dimiliki.kemudian agar system pendidikan tersebut tetap terjaga,diperukan adanya suatu landasan filsafat pendidikan yang dinilai mengakarpada kepribadian bangsa itu masing-masing.dalam kaitan ini,terlihat bagaiman kaitan hubungan antara filsafat pendidikan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Sesuatu akan dinilai benar bila ia dapat direalisasikan dan hasilnya bermanfaat bagi kehidupan.pemikiran ini dijadikan landasan dalam penyusunan system pendidikan dan kemudian diterapkan dalam bentuk sekolah kerja dan dinamakan sekolah masyarakat.sekolah ini bertujuan untuk mendidik para siswa menjadi tenaga praktis yang siap pakai.dibidang keahlian disesuaikan dngan bidang profesi yang ada di masyarakat.dengan demikian,diharapkan tamatan dari sekolah-sekolah ini akan ssegera mendapat pekerjaan.
Tujuan pendidikan Indonesia mancakup pengembangan potensi individu yang diamanatkan oleh filsafat pendidikan Pancasila.secara individu diharapka peserta didik dapat memiliki kepribadian yang mencakup keenambelas karakteristik seperti tergambar dalam tujuan pendidikan nasional.karakteristik ini sekaligus merupakan aspek yang menjadi muatan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia yang berlandaskan filsafat pendidikan yang digali dari filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dalam GBHN tahun 1993 diungkapkan bahwa tujuan pendidikan nasional yang berlandaskan filsafat Pancasila itu mnghasilkan adanya hubungan timbalbalik antara filsafat hidup bangsa,filsafat pendidikan,dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.begitu juga dalam amanat UUD 1945,tujuan pendidikan itu untuk mencerdaskan keidupan bangsa.ini berarti bahwa usaha mencerdaskan kehidupan bangasa identik dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia ,dan usaha yang paling efektif adalah melalui pendidikan.










BAB III PENUTUP.

A.    KESIMPULAN.
Manusia memiliki berbagai potensi atau sumber daya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.sumber daya ini pada dasarnya baru merupakan kemungkinan layaknya lembaga atau benih pada tumbuh-tumbuhan.hasilnya baru akan terlihat apabila potensi tersebut dapa disalurkan melalui pengarahan,bimbingan maupun latihan yang terarah,teratur dan sinambung.
Manusia adalah makhluk yang memiliki beberapa potensi bawaan.dari sudut pandang yang dimiliki itu,manusia dinamai dengan berbagai sebutan.dilihat dari potensi inteleknya manusia disebut homo intelectus.manusia juga disebut sebagai homo faber,karena manusia memiliki kemampuan untuk membuat barang atau peralatan.kemudian manusia pun disebut sebagai homo sacinss atau homo saciale abima,karena manusia adalah mahkluk bermasyarakat.di lain pihak manusia juga memiliki kemampuan merasai,mengerti,membeda-bedakan,kearifan,kebijaksanaan,dan penetahuan.atas dasar adanya kemampuan tersebut,manusia disebut homo sapiens .

B.     SARAN
Tingkat perkembangan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh tingkat kualitas sumber daya manusia yang menjadi pendukung nilai-nilai budaya tersebut.pada masyarakat yang masih memiliki kebudayaan asli,berbeda dengan masyarakat yang memiliki kebudayaan campuran oleh karena itu kita sebagai calon pendidik yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pengetahuan kita selalu tidak lepas dengan filsafat pendidikan maka kita harus pahami,pelajari, dan aplikasikan itu semua ke dalam dunai pendidikan.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar