ii
B A B I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Dalam menjelaskan konsep Kehidupan
ini umumnya lebih menerima teori evolusi
dibandingkan dengan teori penciptaan .Hal ini disebabkan teori
1.
konsep biologi, kedudukan
biologi diantara ilmu pengetahuan yang lain, cabang – cabang biologi, hubungan
biologi dengan ilmu – ilmu lain serta penemuan – penemuan bidang biologi yang
bermanfaat bagi manusia.
2.
Sikap ilmiah dan metode ilmiah
yang merupakan 2 hal pokok yang selalu di terapkan oleh para ahli biologi
selama bekerja untuk dapat menghasilkan produk biologi yang bermanfaat bagi
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
-
Bagaimanakah Metode Ilmiah
Biologi itu?
-
Apa yang termasuk dalam konsep
tentang kehidupan ?
1.3 Tujuan
Adapun yang mejadi tujuan penulisan
makalah ini adalah:
-
Mengetahui asal usul Kehidupa
-
Manfaat Mengetahui Konsep
Kehidupan
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
dari penulisan makalah ini adalah:
-
Dapat mengetahui Konsep Tentang
Kehidupan
1
B A B 2
P E M B A H A S A N
2.1 KONSEP TENTANG HIDUP
Sampai saat sekarang, konsep tentang hidup masih sulit didefinisikan
secara tepat. Manusia baru mampu mengemukakan ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh makhluk hidup. Oleh karena itu pertanyaan mengenai “apakah
sesungguhnya hidup itu” dan “darimanakah asal mula terjadinya kehidupan” masih
belum dapat menjawab secara tuntas dan menyeluruh.
A.Abiogenesis dan Biogenesis
Manusia telah lama mempelajari bagaimana, bila dan dimana kehidupan ini dimulai. Selama ini manusia hanyalah memiliki pengetahuan tentang kehidupan yang ada dibumi. Namun para ahli memperkirakan bahwa di alam raya ini terdapat planet-planet lain yang memiliki kondisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan. Hanya kehidupan disana mungkin tidak sama dengan bentuk kehidupan yang ada di bumi.
Seandainya memang ada, apakah proses tyerjadinya kehidupan itu sama dengan bumi?. Manusia dengan segala pikiran yang dimilikinya berusaha mencari bukti-bukti yang sekiranya dapat memberikan petunjuk ke arah proses terjadinya kehidupan di bumi ini. Telah banyak hipotesis dikemukakan untuk menjawab tentang asal mula terdapatnya kehidupan di bumi ini. Beberapa di antaranya adalah abiogenesis dan biogenesis.
Manusia telah lama mempelajari bagaimana, bila dan dimana kehidupan ini dimulai. Selama ini manusia hanyalah memiliki pengetahuan tentang kehidupan yang ada dibumi. Namun para ahli memperkirakan bahwa di alam raya ini terdapat planet-planet lain yang memiliki kondisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan. Hanya kehidupan disana mungkin tidak sama dengan bentuk kehidupan yang ada di bumi.
Seandainya memang ada, apakah proses tyerjadinya kehidupan itu sama dengan bumi?. Manusia dengan segala pikiran yang dimilikinya berusaha mencari bukti-bukti yang sekiranya dapat memberikan petunjuk ke arah proses terjadinya kehidupan di bumi ini. Telah banyak hipotesis dikemukakan untuk menjawab tentang asal mula terdapatnya kehidupan di bumi ini. Beberapa di antaranya adalah abiogenesis dan biogenesis.
1.Abiogenesis
Bila kita lihat sekililing tempat tinggal kita, maka dengan sekali pandang saja kita akan dapat membedakan mana yang termasuk makhluk hidup dan mana yang termasuk makhluk tak hidup atau benda tak hidup.
Jika kita mengamati lebih jauh maka sesungguhnya materi atau substansi yang meyusun makhluk hidup berbeda dengan materi yang menyusun makhluk tak hidup. Memang benar bahwa materi-materi yang menyusun makhluk hidup secara langsung atau tidak langsung datang dari air, tanah dan udara yang kesemuanya itu merupakan makhluk atau benda tak hidup. Juga benar bahwa jika makhluk hidup yang telah mati, zat-zat yang menyusun akan kembali ke tanah menjadi benda-benda tak hidup kembali.
2
Dengan demikian hubungan antara materi
penyusun makhluk hidup dengan materi penyusun benda tak hidup sangat erat
sekali.
Untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya, komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup dan tak hidup lebih dekat lagi.
Sejak zaman dahulu sampai beberapa abad yang lalu orang-orang mempercayai bahwa makhluk tak hidup atau makhluk yang telah mati dapat berubah secara langsung menjadi makhluk hidup. Hal inilah yang dikenal sebagai abiogenesis atau generatio spontanea.
Untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya, komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup dan tak hidup lebih dekat lagi.
Sejak zaman dahulu sampai beberapa abad yang lalu orang-orang mempercayai bahwa makhluk tak hidup atau makhluk yang telah mati dapat berubah secara langsung menjadi makhluk hidup. Hal inilah yang dikenal sebagai abiogenesis atau generatio spontanea.
a.Timbulanya
pandanga abiogenesis
Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya pandangan abiogenesis diantaranya adalah :
Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya pandangan abiogenesis diantaranya adalah :
(i).
Terdapatnya lebah (sesungguhnya lalat
yang mirip lebah) pada setiap bangkai binatang seperti kuda, babi, anjing dan
sebagainya. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya lalat-lalat tersebut
berasal dari tempayak (larva) yang menetes dari telur yang diletakkan pada
bangkai tadi oleh induk lalat. Oleh karenanya mereka berpendapat bahwa lalat
berasal dari daging yang membusuk.
(ii).
Terdapatnya ikan dan katak pada
perairan-perairan yang terbuka. Orang-orang dulu tidak mengetahui mengapa pada perairan yang
terbuka bisa terdapat ikan dan katak. Mereka mengemukakan pendapatnya
binatang-binatang tersebut dihasilkan di dalam awan selama angin ribut yang
disertai guntur lalu jatuh ke bumi bersama-sama hujan.
(iii).
(iii).
Setelah ditemukannya mikroskop,
ternyata pada perairan yang diamati tampak terdapat mikroorganisme yang banyak
sekali. Kebetulan air yang diamatinya itu adalah air rendaman jerami. Maka
timbulah dugaan bahwa mikroorganisme berasal dari rendaman jerami.
Pandangan abiogenesis ini diterima orang-rang tanpa ada pertanyaan-pertanyaan sampai abad ke-17.
Pandangan abiogenesis ini diterima orang-rang tanpa ada pertanyaan-pertanyaan sampai abad ke-17.
b.Pendukung-pendukung abiogenesis
(i).Aristoteles adalah seorang ahli filsafat Yunani, ia
mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari materi tidak hidup. Materi tersebut
mempunyai “kekuatan” yang dapat berubah menjadi organisme.
(ii).Jen Batiste Van Helmont, seorang tabib berkebangsaan Belgia ini mengemukakan suatu resep cara membuat tikus. Ia berpendapat bahwa tikus berasal dari gandum dan keringat manusia. Menuruntnya pakaian kotor yang berkeringat, bila ditempatkan dalam kotak terbuka dengan diberi gandum, maka dalam 21 hari akan menghasilkan tikus.
(ii).Jen Batiste Van Helmont, seorang tabib berkebangsaan Belgia ini mengemukakan suatu resep cara membuat tikus. Ia berpendapat bahwa tikus berasal dari gandum dan keringat manusia. Menuruntnya pakaian kotor yang berkeringat, bila ditempatkan dalam kotak terbuka dengan diberi gandum, maka dalam 21 hari akan menghasilkan tikus.
3
(iii).John Needham, seorang saintis berkebangsaan Inggris,
berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari benda mati yaitu air kaldu. Ia
melakukan percobaan dengan memanaskan air kaldu biri-biri di dalam botol yang
tidak begitu rapat untuk beberapa menit. Setelah beberapa hari ia memeriksa air
kaldu tersebut didapatkan banyak sekali mikroorganisme. Dengan demikian ia
menarik kesimpulan bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air kaldu
(benda tak hidup).
3. Pandangan Tentang Asal Mula kehidupan
Pernyataan yang selalu timbul bagi para pemikir, filosofis
dan kaum naturalis adalah mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini.
Sampai sekarang hal tersebut masih tetap merupakan teka-teki yang belum dapat
di pecahkan. Macam-macam pandangan telah di kemukakan mengenai asal mula
terjadinya kehidupan di bumi ini, namun pandangan-pandangan tersebut hanyalah
merupakan hipotesisyang memiliki arti sejarah.
Beberapa hipotesis dan teori penting yang menyangkut asal
mula terjadinya kehidupan di antaranya adalah:
1) Teori Penciptaan
Menurut teori penciptaan, Kehidupan ini adalah merupakan
suatu kekuatan yang misterius atau disebut juga sebagai vital spirit. Kehidupan
ini betul-betul terpisah dari sesuatu yang tidak hidup dan berasal dari sesuatu
zat yang maha kuasa dan tidak akan dapat di pelajari secara ilmiah, tetapi
harus diterima oleh kepercayaan (iman).
2) Konsep Tentang
asal-usul kehidupan
Asal
mula terjadinya kehidupan dikemukakan dalam:”taittiriya Upanishad”, disana
dikemukakan bahwa asal mulanya kehidupan sebagai berikut: Dari Brahmana timbul angkasa
–udara, dari udara api , dari api-air,
dari air-tanah, dari tanah-tumbuhan, dari tumbuhan makanan, dari makanan- biji dari biji-manusi
4
2.2
Evolusi
Kimia
Menerangkan
bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari
bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif
dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.
Stanley
Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala
laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah
ini.
Miller
memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air
dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi
yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air
bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul
reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula
sederhana seperti ribosa.
Hasil
percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem
kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah
kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya
bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang
paling sederhana.
5
2.3 Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam
atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa
organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik
tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat
muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat).
Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk
timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar
yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas
pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap
berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan
selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik"
yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop
purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme
transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda
hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji
melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada
yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu
benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara
bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut
kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan
biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan
inteligensia.
6
B A B 3
P E N U T U P
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1.Asal-usul kehidupan belum di buktikan oleh ahli-ahli biologi hanya
Dapat menghipotesiskan.
2.
belum
dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari
senyawa kompleks menjadi makhluk hidup
yang paling sederhana.
3.2
Saran
Kehidupan lebih dari
itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi
moral, etika, estetika dan inteligensia.
7
DAFTAR
PUSTAKA
INTERNET :
BLOG ILMU BIOLOGI,
PENGETAHUAN TENTANG BIOLOGI,
ASAL MULA KEHIDUPAN,
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN.
BUKU:
Ott0,James H.Albert Towle,Modern Biologi,New
York,Toronto,Sydney,London,:Holt Rinehart Winston,Ich,1969.
Storer,Tracy I.et-al General Biologi,New
Delhi:Tata Mc Graw-Hill Publising Company Ltd,78.
Ruse,Michael.Darwinisme Defended,California:The
Benjamin/Cummings,Pub,Comp,Ich,82.
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar