Rabu, 22 Februari 2012

makalah biologi




ii

B A B  I
P E N D A H U L U A N

1.1   Latar Belakang
          Dalam menjelaskan konsep Kehidupan ini umumnya lebih menerima teori  evolusi dibandingkan dengan teori penciptaan .Hal ini disebabkan teori
1.       konsep biologi, kedudukan biologi diantara ilmu pengetahuan yang lain, cabang – cabang biologi, hubungan biologi dengan ilmu – ilmu lain serta penemuan – penemuan bidang biologi yang bermanfaat bagi manusia.
2.       Sikap ilmiah dan metode ilmiah yang merupakan 2 hal pokok yang selalu di terapkan oleh para ahli biologi selama bekerja untuk dapat menghasilkan produk biologi yang bermanfaat bagi manusia.
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
-        Bagaimanakah Metode Ilmiah Biologi itu?
-        Apa yang termasuk dalam konsep tentang kehidupan ?
1.3   Tujuan
Adapun yang mejadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
-        Mengetahui  asal usul Kehidupa
-        Manfaat Mengetahui Konsep Kehidupan
1.4   Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
-        Dapat mengetahui Konsep Tentang Kehidupan
                                                                           1

         
            B A B  2

P E M B A H A S A N

2.1  KONSEP TENTANG HIDUP

         Sampai saat sekarang, konsep tentang hidup masih sulit didefinisikan secara tepat. Manusia baru mampu mengemukakan ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Oleh karena itu pertanyaan mengenai “apakah sesungguhnya hidup itu” dan “darimanakah asal mula terjadinya kehidupan” masih belum dapat menjawab secara tuntas dan menyeluruh.

  A.Abiogenesis dan Biogenesis
      Manusia telah lama mempelajari bagaimana, bila dan dimana kehidupan ini dimulai. Selama ini manusia hanyalah memiliki pengetahuan tentang kehidupan yang ada dibumi. Namun para ahli memperkirakan bahwa di alam raya ini terdapat planet-planet lain yang memiliki kondisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan. Hanya kehidupan disana mungkin tidak sama dengan bentuk kehidupan yang ada di bumi.
Seandainya memang ada, apakah proses tyerjadinya kehidupan itu sama dengan bumi?. Manusia dengan segala pikiran yang dimilikinya berusaha mencari bukti-bukti yang sekiranya dapat memberikan petunjuk ke arah proses terjadinya kehidupan di bumi ini. Telah banyak hipotesis dikemukakan untuk menjawab tentang asal mula terdapatnya kehidupan di bumi ini. Beberapa di antaranya adalah abiogenesis dan biogenesis.
   
    1.Abiogenesis

       Bila kita lihat sekililing tempat tinggal kita, maka dengan sekali pandang saja kita akan dapat membedakan mana yang termasuk makhluk hidup dan mana yang termasuk makhluk tak hidup atau benda tak hidup.
Jika kita mengamati lebih jauh maka sesungguhnya materi atau substansi yang meyusun makhluk hidup berbeda dengan materi yang menyusun makhluk tak hidup. Memang benar bahwa materi-materi yang menyusun makhluk hidup secara langsung atau tidak langsung datang dari air, tanah dan udara yang kesemuanya itu merupakan makhluk atau benda tak hidup. Juga benar bahwa jika makhluk hidup yang telah mati, zat-zat yang menyusun akan kembali ke tanah menjadi benda-benda tak hidup kembali.



                                                                                  2

Dengan demikian hubungan antara materi penyusun makhluk hidup dengan materi penyusun benda tak hidup sangat erat sekali.
Untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya, komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup dan tak hidup lebih dekat lagi.
Sejak zaman dahulu sampai beberapa abad yang lalu orang-orang mempercayai bahwa makhluk tak hidup atau makhluk yang telah mati dapat berubah secara langsung menjadi makhluk hidup. Hal inilah yang dikenal sebagai abiogenesis atau generatio spontanea.

  
 a.Timbulanya pandanga abiogenesis
    Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya pandangan abiogenesis diantaranya adalah :
 (i).
Terdapatnya lebah (sesungguhnya lalat yang mirip lebah) pada setiap bangkai      binatang seperti kuda, babi, anjing dan sebagainya. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya lalat-lalat tersebut berasal dari tempayak (larva) yang menetes dari telur yang diletakkan pada bangkai tadi oleh induk lalat. Oleh karenanya mereka berpendapat bahwa lalat berasal dari daging yang membusuk.
(ii).
Terdapatnya ikan dan katak pada perairan-perairan yang terbuka. Orang-orang dulu  tidak mengetahui mengapa pada perairan yang terbuka bisa terdapat ikan dan katak. Mereka mengemukakan pendapatnya binatang-binatang tersebut dihasilkan di dalam awan selama angin ribut yang disertai guntur lalu jatuh ke bumi bersama-sama hujan.
 (iii).
Setelah ditemukannya mikroskop, ternyata pada perairan yang diamati tampak terdapat mikroorganisme yang banyak sekali. Kebetulan air yang diamatinya itu adalah air rendaman jerami. Maka timbulah dugaan bahwa mikroorganisme berasal dari rendaman jerami.
Pandangan abiogenesis ini diterima orang-rang tanpa ada pertanyaan-pertanyaan sampai abad ke-17.

b.Pendukung-pendukung abiogenesis

(i).Aristoteles adalah seorang ahli filsafat Yunani, ia mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari materi tidak hidup. Materi tersebut mempunyai “kekuatan” yang dapat berubah menjadi organisme.
(ii).Jen Batiste Van Helmont, seorang tabib berkebangsaan Belgia ini mengemukakan suatu resep cara membuat tikus. Ia berpendapat bahwa tikus berasal dari gandum dan keringat manusia. Menuruntnya pakaian kotor yang berkeringat, bila ditempatkan dalam kotak terbuka dengan diberi gandum, maka dalam 21 hari akan menghasilkan tikus.

                                                               3
(iii).John Needham, seorang saintis berkebangsaan Inggris, berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari benda mati yaitu air kaldu. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan air kaldu biri-biri di dalam botol yang tidak begitu rapat untuk beberapa menit. Setelah beberapa hari ia memeriksa air kaldu tersebut didapatkan banyak sekali mikroorganisme. Dengan demikian ia menarik kesimpulan bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air kaldu (benda tak hidup).

3.      Pandangan Tentang Asal Mula kehidupan
Pernyataan yang selalu timbul bagi para pemikir, filosofis dan kaum naturalis adalah mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini. Sampai sekarang hal tersebut masih tetap merupakan teka-teki yang belum dapat di pecahkan. Macam-macam pandangan telah di kemukakan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini, namun pandangan-pandangan tersebut hanyalah merupakan hipotesisyang memiliki arti sejarah.
Beberapa hipotesis dan teori penting yang menyangkut asal mula terjadinya kehidupan di antaranya adalah:

1)   Teori Penciptaan 
Menurut teori penciptaan, Kehidupan ini adalah merupakan suatu kekuatan yang misterius atau disebut juga sebagai vital spirit. Kehidupan ini betul-betul terpisah dari sesuatu yang tidak hidup dan berasal dari sesuatu zat yang maha kuasa dan tidak akan dapat di pelajari secara ilmiah, tetapi harus diterima oleh kepercayaan (iman).
2)      Konsep Tentang asal-usul kehidupan
Asal mula terjadinya kehidupan dikemukakan dalam:”taittiriya Upanishad”, disana dikemukakan bahwa asal mulanya kehidupan sebagai berikut: Dari Brahmana timbul angkasa –udara, dari udara api , dari  api-air, dari air-tanah, dari tanah-tumbuhan, dari tumbuhan  makanan, dari makanan- biji dari biji-manusi




  
                                                                                                    
                                                                 4

                                                                                                                                               
2.2   Evolusi Kimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.

Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.

Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.






                                                     5   



2.3   Evolusi Biologi


Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.



Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.



Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.






6

B A B  3
P E N U T U P

3.1   Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1.Asal-usul kehidupan belum di buktikan oleh ahli-ahli biologi hanya
   Dapat menghipotesiskan.
2. belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari
     senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.

3.2   Saran
Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.









                       

                                                        7


                    
                                   
                                         DAFTAR PUSTAKA


INTERNET :
BLOG ILMU BIOLOGI,
PENGETAHUAN TENTANG BIOLOGI,
ASAL MULA KEHIDUPAN,
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN.


BUKU:
Ott0,James H.Albert Towle,Modern Biologi,New York,Toronto,Sydney,London,:Holt Rinehart Winston,Ich,1969.

Storer,Tracy I.et-al General Biologi,New Delhi:Tata Mc Graw-Hill Publising Company Ltd,78.

Ruse,Michael.Darwinisme Defended,California:The Benjamin/Cummings,Pub,Comp,Ich,82.





                                                 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar