Jumat, 18 November 2011

PENGARUH HEREDITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN MANUSIA.




1.       Pengertian hereditas.
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial Sudah terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai induknya.
2.       Pengertian lingkungan.

Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.

Jadi ada dua faktor yang mempengaruhi petumbuhan manusia yaitu :
-           Faktor hereditas
-          Faktor lingkkungan

Faktor-Faktor Hereditas
:
- Bentuk tubuh dan warna kulit
- Sifat-Sifat
- Intelegensi
- Bakat
- Penyakit

1. Bentuk tubuh dan warna kulit
Salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, wajah seperti bapaknya, rambut kering dan warna kulit putih seperti ibunya. Bila anak yang pembawaan gemuk seperti ini, bagaimanapun susah hidupnya nanti,ia sukar menjadi kurus, tetapi sebaliknya sedikit saja ia makan, akan mudah menjadi gemuk. Demikian juga rambut keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya akhirnya akan kembali menjadi keriting.

2. Sifat-Sifat
Sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu yang diwarisi oleh ayah ibu atau kakek dan nenek. bermacam- macam sifat yang dimiliki oleh sseorang misalnya saja sifat sabar, pemaaf, kikir, boros, dll.sifat-sifat tersebut dapat dilihat sejak dia masih kecil.

3. Intelegensi
Istilah intelegensi berasal dari kata Latin intelligence yang berarti menghubungankan atau menyatukan satu sama lain(­to organize, to relate, to bind together) (Walgoti,1997). jadi Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa dan sebagainya.

4. Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam bidang seni musik, seni suara, olahraga, matematika, bahasa, ekonomi, teknik, keguruan, sosial, agama, dan sebagainya

5. Penyakit
Beberapa penyakit bisa berasal dari turunan, seperti penyakit kebutaan, syraf, dan luka sulit kering (darah keluar terus, hemopili).
Penyakit yang dibawa sejak lahir akan terus mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.

Faktor Lingkungan
;
- Keluarga
- Sekolah
- Masyarakat
- Keadaan alam sekitar

1. Keluarga
Keluarga, tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orangtua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak, terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya.
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mapan, umumnya sehat dan cepat pertumbuhan badannya dibandingkan dengan anak dari keluarga yang tidak mampu. Demikian pula anak yang orang tuanya berpendidikan akan menghasilkan anak yang berpendidikan pula.

2. Sekolah
Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya. Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal. Sekolah sangat berp
eran dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak.
Anak yang memasuki sekolah guru berbeda kepribadiannya dengan anak yang masuk STM. Demikian pula yang tamat dari sekolah tinggi akan berbeda pola pikirnya dengan orang yang tidak bersekolah.

3. Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di lingkungan desa atau kota tempat tinggal anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.
Anak-anak yang dibesarkan di kota berbeda pola pikirnya dengan anak yang tinggal di desa. Anak kota umumnya lebih bersikap dinamis dan aktif bila dibandingkan anak desa yang cenderung bersikap statis dan lamban. Semua perbedaan sikap dan pola pikir di atas adalah akibat pengaruh dari lingkungan masyarakat yang berbeda antara kota dan desa.

4. Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar sangat berpengaruh penting sekali bagi perkembangan anak serta memiliki banyak perbedaan, misalnya orang di daerah pantai dengan daerah hutan, daerah kota dengan desa, dll. Maka dari itu Lingkungan sangat besar artinya bagi setiap pertumbuhan fisik. Sejak individu berada dalam konsepsi, lingkungan telah ikut memberi andil bagi proses pembuahan/pertumbuhan. Suhu, makanan, keadaan gizi, vitamin, mineral, kesehatan jasmani, aktivitas dan sebagainya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan. Klasifikasi tingkah laku manusia dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu, insting, habits, native behavior, dan acquired behavior.

Hubungan Heredityas dan lingkungan
Antara hereditas dan lingkungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor hereditas beroperasi dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-beda pula. Selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution. Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkungan sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan juga tingkah laku individu secara jointly (bersama-sama). Pertumbuhan dan perkembangan memerlukan kondisi kesehatan jasmani dan rohani anak.

Pendapat para ahli dalam perkembangan anak ( Manusia)
1. Aliran Nativisme
2. Aliran Empirisme
3. Aliran Konvergensi

1. Aliran Nativisme.
Nativisme (Nativism) adalah sebuah doktrin filosofi yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologi. oleh karena itu para ahli yang ikut dalam aliran ini menyatakan "perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaanya",

2. Aliran Empirisme.

Aliran ini di tokohi oleh Jhon Locke, yang menekankan pada pengalaman, lingkungan, dan pendidikan Dalam arti perkembangan manusia semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya.

3. Aliran Konvergensi.

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran nativisme dan aliran empirisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Tokoh utama konvergensi bernama Louis William Stern (1871-1938), seorang filosof dan psikolog Jerman.

di aliran ini dalam proses perkembangan manusia terdiri dari dua mcam yaitu :
a. Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
b. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada di luar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.

KESIMPULAN
Dari uraian-uraian di atas, maka dapat menyimpulkan beberapa hal yang terkait dengan faktor hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu sebagai berikut ini.
1) Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor dalam (hereditas) dan faktor luar (lingkungan).
2) Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi
     tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Meliputi, antara lain: bentuk tubuh, raut muka, sifat-sifat,   bakat, intelegensi dan penyakit.
3) Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada di luar diri anak yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi anak tersebut dengan lingkungan. Meliputi: Lingkungan (dapat berupa pendidikan dan pengalaman yang diberikan).
4) Keduanya memiliki keterkaitan yang kuat, setiap hereditas beroperasi dengan cara berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan.
5) Pembawaan tidak akan berarti apa-apa tanpa didukung dengan lingkungan yang kondusif terhadap bawaaan itu sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar